Blog Me

Hai! Selamat datang di blog ku. Perkenalkan, namaku Regita Cahyani, kalian cukup panggil aku Tata aja. Aku lahir di Aceh, 12 Mei 2002. Aku punya satu blog lagi, lho! :) : Sekian dulu, teman-teman, jangan lupa tinggalkan komentar dan follow blog ku, ya ... ^___^ Tertanda, Tata ' Is Girl The Smile '

Jumat, 20 Januari 2012

Laksana Wanita Aceh : Malahayati

Malahayati
malahayati
Foto: acehpedia.org
Lahir: 1585
Wafat: 1604
Keumalahayati atau Malahayati berasal dari keturunan sultan. Ayahnya, Mahmud Syah, adalah seorang laksamana. Kakek dari garis ayah pun seorang laksamana bernama Muhammad Said Syah putra Sultan Salahuddin Syah yang memerintah tahun 1530-1539. Sultan Salahhuddin sendiri putera Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah (1513-1530), pendiri kerajaan Aceh Darussalam.
Malahayati menjadi wanita Aceh yang menjadi Laksamana (Panglima Perang) Kerajaan Aceh. Malahayati mengemban posisi tertinggi militer itu pada masa pemerintahan Sultan Al Mukammil (1589-1604). Jabatan itu diterimanya setelah berhasil memimpin 2.000 orang pasukan Inong Balee (janda-janda pahlawan yang telah tewas) berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda tanggal 11 September 1599 sekaligus membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal.
Kewibawaan Laksamana Malahayati seringkali menimbulkan decak kagum pihak barat. Paulus van Caerden pernah datang ke Aceh, menenggelamkan kapal dagang Aceh, merampas komoditas yang dibawanya, lalu pergi meninggalkan Aceh. Kasus itu dibawa hingga ke Mahakaman Agung Belanda, yang memutuskan pembayaran denda ke Kerajaan Aceh. Selain itu, pada masa Laksamana Malahayati pula kerajaan Asia bisa mengirimkan duta-dutanya ke pihak Belanda.
Hingga kini, catatan kehebatan Laksamana Malahayati dalam negosiasi dan memimpin angkatan laut Kerajaan Aceh diakui negara-negara barat. Nama Malahayati pun diabadikan sebagai nama perguruan tinggi, nama kapal perang RI, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar